Lompat ke isi utama

Berita

Suara Pilihan Pengabdian: Kenapa Mereka Memilih Jadi CPNS Bawaslu?

Gambar menampilkan kolase para CPNS Bawaslu dari berbagai latar belakang yang sedang menjawab pertanyaan “Kenapa pilih jadi CPNS Bawaslu?” dalam sesi interaktif #TanyaAwasmin. Di latar belakang terlihat suasana ruangan rapat yang digunakan dalam proses pengarahan CPNS, lengkap dengan layar presentasi dan peserta lainnya yang duduk. Logo Bawaslu terpampang di bagian atas, dengan judul ajakan bertuliskan “#TANYAAWASMIN – Kenapa pilih jadi CPNS Bawaslu?” di bagian bawah sebagai highlight utama.

Gambar menampilkan kolase para CPNS Bawaslu dari berbagai latar belakang yang sedang menjawab pertanyaan “Kenapa pilih jadi CPNS Bawaslu?” dalam sesi interaktif #TanyaAwasmin. Di latar belakang terlihat suasana ruangan rapat yang digunakan dalam proses pengarahan CPNS, lengkap dengan layar presentasi dan peserta lainnya yang duduk. Logo Bawaslu terpampang di bagian atas, dengan judul ajakan bertuliskan “#TANYAAWASMIN – Kenapa pilih jadi CPNS Bawaslu?” di bagian bawah sebagai highlight utama.

Palembang, BWSPLG — Di tengah ratusan pilihan instansi, ratusan calon ASN muda menjatuhkan pilihan mereka pada Bawaslu. Bukan sekadar pekerjaan, bagi mereka ini adalah panggilan pengabdian. Dalam rangkaian kegiatan penerimaan dan pembinaan awal CPNS Bawaslu Tahun Anggaran 2024, Bawaslu Republik Indonesia mengangkat sesi reflektif bertajuk #TanyaAwasmin: Kenapa Pilih Jadi CPNS Bawaslu?

Sesi ini menggambarkan semangat dan alasan personal para CPNS dalam memilih Bawaslu sebagai tempat bertumbuh dan mengabdi. Di balik jawaban yang sederhana, tersimpan keyakinan bahwa Bawaslu adalah tempat belajar tentang integritas, keadilan, dan tanggung jawab menjaga demokrasi dari balik layar pengawasan.

Menanggapi hal ini, Ketua Bawaslu Kota Palembang Khairil Anwar Simatupang menegaskan bahwa semangat pengabdian tersebut adalah bekal awal yang harus terus dijaga. “Memilih Bawaslu bukan hanya pilihan karier, tetapi pilihan nilai. Karena menjadi pengawas pemilu adalah menjadi penjaga suara rakyat,” tegasnya.

Sementara itu, Yusnar, selaku Koordinator Divisi SDM Organisasi, Pendidikan dan Pelatihan, mengapresiasi sikap kritis dan semangat belajar para CPNS baru. “Kami ingin mereka tidak hanya bekerja, tapi juga tumbuh sebagai pribadi yang disiplin, adaptif, dan memahami makna pengabdian di sektor pengawasan pemilu,” ujarnya.

Bawaslu Kota Palembang percaya bahwa transformasi kelembagaan harus dimulai dari SDM-nya. Dengan hadirnya CPNS baru yang membawa nilai semangat, jujur, dan mau belajar, lembaga ini akan semakin siap menjawab tantangan pengawasan pemilu ke depan. Di sinilah komitmen untuk menjaga demokrasi dibangun—dari mereka yang memilih untuk peduli sejak awal.

Dipublikasikan oleh:
Zainal Prima Putra, Subbagian Humas
Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Palembang
[www.palembang.bawaslu.go.id]