Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Palembang Ajak Publik Lawan Hoaks, Jaga Ruang Demokrasi

Spanduk kampanye Stop Hoaks terpajang di area Sekretariat Bawaslu Kota Palembang, menampilkan jajaran pimpinan Bawaslu Kota Palembang (dari kiri ke kanan): Muslim, Efan Yutawan, Khairil Anwar S., Yusnar, M. Hasbi, dan M. Chandra, Selasa (4/11/2025). Foto: Tim Humas Bawaslu Kota Palembang

Spanduk kampanye Stop Hoaks terpajang di area Sekretariat Bawaslu Kota Palembang, menampilkan jajaran pimpinan Bawaslu Kota Palembang (dari kiri ke kanan): Muslim, Efan Yutawan, Khairil Anwar S., Yusnar, M. Hasbi, dan Koordinator Kesekretariatan M. Chandra.
 

Palembang, BWSPLG — Gerakan melawan disinformasi kembali digaungkan oleh Bawaslu Kota Palembang melalui kampanye literasi publik bertajuk “Laporkan Informasi Hoaks & Ujaran Kebencian”. Ajakan ini tidak hanya menjadi seruan moral, tetapi juga bentuk tanggung jawab lembaga dalam menjaga ruang demokrasi yang sehat dan beretika.

Efan Yutawan, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi (PPDatin), menegaskan bahwa pengawasan di era digital tak lagi hanya soal pelanggaran administratif, tetapi juga soal membangun kesadaran kritis di tengah arus informasi yang tak terbendung. “Menjaga demokrasi hari ini berarti menjaga kebenaran. Hoaks bukan sekadar kesalahan, ia bisa mengikis kepercayaan publik. Karena itu, setiap warga memiliki tanggung jawab untuk berhenti sejenak, memeriksa, dan berpikir sebelum membagikan informasi,” ujar Efan saat dibincangi di ruang kerjanya, Selasa (4/11/2025).

Ia menambahkan bahwa Bawaslu Palembang berkomitmen menjadikan keterbukaan informasi bukan hanya sebatas regulasi, melainkan budaya kerja yang menyatu dalam setiap kegiatan lembaga. “Transparansi dan literasi publik berjalan beriringan. Semakin tinggi pemahaman masyarakat, semakin kuat pula fondasi pengawasan demokrasi,” lanjut Efan.

Kampanye Stop Hoaks ini juga menampilkan seluruh jajaran pimpinan Bawaslu Kota Palembang: Khairil Anwar, Muslim, Yusnar, M. Hasbi, dan M. Chandra, sebagai simbol kesatuan lembaga dalam mengajak masyarakat melawan penyebaran kebohongan digital.

Koordinator Sekretariat M. Chandra menyebutkan bahwa inisiatif edukatif seperti ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendekatkan Bawaslu dengan masyarakat.
“Setiap informasi yang benar adalah pondasi kepercayaan. Dan kepercayaan publik adalah kekuatan terbesar lembaga ini,” tuturnya.

Melalui pesan sederhana “Dipilah Dulu, Jangan Asal Serbu,” Bawaslu Palembang mengingatkan bahwa literasi digital adalah bagian dari tanggung jawab bersama. Upaya ini sekaligus memperkuat komitmen lembaga untuk menghadirkan pengawasan yang adaptif, modern, dan berpihak pada kebenaran.(*/ZPP).

Dipublikasikan oleh:
Zainal Prima Putra, Subbagian Humas
Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Palembang
[www.palembang.bawaslu.go.id]

Penulis : Zainal Prima Putra

Foto : Tim Humas Bawaslu

Editor : A. Fajri Hidayat